10 Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang Efektif

cara mencegah demam berdarah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Mengetahui cara mencegah DBD sangatlah penting mengurangi risiko penularan. 

Terlebih, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. DBD dapat menyebabkan kondisi yang sangat serius, termasuk demam tinggi, perdarahan, dan kerusakan organ. 

Lalu, seperti apa langkah mencegah penyakit demam berdarah yang efektif? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut inI!

Pentingnya Melakukan Pencegahan DBD

DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus kepada manusia.

Nyamuk jenis ini berkembang biak di area perumahan dengan saluran irigasi yang tidak baik. Penularannya cukup masif di sekitar pemukiman padat penduduk dan lingkungan sekolah.  

Hingga akhir Maret 2024 saja, Kementerian Kesehatan melaporkan ada 53.131 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh Indonesia. Bahkan, 404 orang di antaranya meninggal dunia. 

Meningkatnya kasus DBD disebabkan adanya perubahan iklim yang membuat siklus berkembang biak nyamuk semakin cepat. 

Selain penularannya yang masif, berikut beberapa alasan pentingnya melakukan pencegahan DBD: 

  • Pencegahan yang efektif dapat mengurangi risiko terkena penyakit dan mengurangi kemungkinan kematian akibat komplikasi DBD.
  • Wabah DBD seringkali membebani sistem kesehatan masyarakat dengan lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan medis intensif. Dengan mencegah penyebaran DBD, kita dapat mengurangi beban pada rumah sakit. 
  • Perawatan DBD bisa sangat mahal, terutama jika pasien memerlukan rawat inap di rumah sakit. Pencegahan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh individu dan pemerintah untuk pengobatan dan pengendalian wabah. 
  • DBD dapat menyebabkan penderitaan yang signifikan, termasuk rasa sakit yang hebat, lemas, dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan mencegah penyakit ini, kita dapat menjaga kualitas hidup yang lebih baik bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. 
  • Nyamuk Aedes aegypti dapat menyebarkan virus dengue dengan cepat di lingkungan yang padat penduduk. Pencegahan membantu mengurangi populasi nyamuk dan memutus rantai penularan virus, sehingga mengurangi risiko wabah yang lebih luas. 
  • Anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah sangat rentan terhadap komplikasi DBD. Tindakan pencegahan membantu melindungi kelompok-kelompok ini dari terkena penyakit yang dapat berakibat fatal bagi mereka.    

Cara Mencegah Demam Berdarah (DBD)

Mengingat pentingnya melakukan pencegahan terhadap demam berdarah, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini sebagai langkah pencegahan DBD:

1. Menguras Bak Penampungan Air

Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang. Oleh karena itu, menguras dan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan vas bunga secara rutin dapat mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Jika terdapat penampungan air di rumah, Anda wajib mengurasnya minimal 3 kali seminggu untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk yang berkembang.

Kemudian, menutup rapat bak penampungan air agar tidak dihinggapi nyamuk. Jangan biarkan sampah plastik atau kaleng menumpuk. Sebab, jika hujan datang, sampah akan membendung irigasi dan membuat genangan tempat nyamuk bertelur. 

Pastikan selalu lingkungan Anda bersih dan menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang sampah).

2. Menutup dan Mendaur Ulang Sampah

Barang bekas seperti botol, kaleng, dan ban bekas dapat menjadi tempat nyamuk bertelur jika dibiarkan menampung air. 

Jadi, tutuplah rapat tempat-tempat yang bisa menampung air. Selain itu, lakukan daur ulang barang bekas seperti botol, kaleng, dan ban bekas yang bisa menampung air hujan.

Mendaur ulang atau membuang barang bekas yang tidak terpakai dapat membantu mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk.

3. Menutup Rapat Semua Penyimpanan

Tumpukan baju dan barang akan menjadi tempat sembunyi nyamuk saat dilakukan penyemprotan. 

Untuk itu, biasakan menyimpan baju atau pakaian di lemari atau tempat tertutup. Jangan biarkan banyak pakaian atau handuk menggantung, karena itu juga menjadi sarang nyamuk untuk beristirahat dan sembunyi.

4. Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk

Biasanya, nyamuk tidak suka dengan bau-bauan seperti serai, lavender, bunga geranium, dan tanaman lainnya. Jika memungkinkan untuk menanam tanaman tersebut, tidak ada salahnya dilakukan sebagai anti nyamuk alami.

Tanaman-tanaman ini mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga membantu mengurangi populasi nyamuk.

5. Melakukan Fogging

Ikut serta dalam program fogging yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga kesehatan setempat dapat membantu mengurangi populasi nyamuk di lingkungan sekitar. 

Fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa yang dapat menularkan virus dengue. Lakukan penyemprotan fogging di sekitar irigasi, dan sela atau jeda antar rumah juga dapat membantu membunuh nyamuk DBD. 

Biasanya, penyemprotan dilakukan 2 minggu hingga 1 bulan sekali, jika memang tempat anda masuk dalam zona merah penyebaran DBD. 

6. Mengenakan Pakaian Pelindung

Jika pencegahan bersama sudah dilakukan, Anda juga harus melakukan pencegahan pribadi,  salah satunya memakai pakaian pelindung seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan kaos kaki. 

Hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk. Pilih pakaian dengan warna terang karena nyamuk lebih tertarik pada warna gelap. 

7. Gunakan Produk Anti Nyamuk

Menggunakan obat nyamuk, baik berupa semprotan maupun coil, dapat membantu mencegah gigitan nyamuk. Lotion anti nyamuk juga cukup efektif walau untuk sebagian orang yang memiliki kulit sensitif bukanlah sebuah pilihan. 

Pilih obat nyamuk yang mengandung bahan aktif seperti DEET atau picaridin untuk hasil yang lebih efektif. 

8. Memasang Kelambu dan Kawat Kasa

Bukan hanya tempat tidur bayi yang memerlukan kelambu, di beberapa negara di Asia, menggunakan kelambu di setiap tempat tidur sudah menjadi kebiasaan.

Selain menghindari gigitan nyamuk, kelambu juga bisa mencegah serangga lain mengganggu tidur Anda.

Untuk perlindungan lebih maksimal, biasanya pemilik rumah memasang kawat kasa di setiap ventilasi. 

Memasang kawat nyamuk di ventilasi dan jendela dapat mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Pastikan kawat nyamuk dalam kondisi baik dan tidak berlubang agar efektif dalam mencegah masuknya nyamuk.

9. Konsumsi Vitamin D 

Mengonsumsi vitamin D juga bisa menjadi upaya anda agar terhindar dari penyakit DBD. Vitamin D dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Selain mengonsumsi vitamin D secara langsung, Anda juga bisa memilih makanan dengan kandungan vitamin D tinggi seperti daging merah, salmon, tuna kuning telur, dan lainnya.

10. Vaksinasi DBD

Melakukan vaksinasi demam berdarah juga bisa menjadi alternatif tambahan mencegah penyakit satu ini. 

Biasanya, vaksinasi ini akan disarankan dokter kepada orang yang pernah atau beberapa kali terkena DBD. Hal ini dilakukan agar kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut lebih kuat dari sebelumnya.

Apabila Anda belum mendapatkan vaksin DBD,  manfaatkan layanan vaksinasi dari DokterHub. 

Layanan vaksin DokterHub sudah termasuk konsultasi dokter secara gratis, sehingga Anda dapat mengajukan pertanyaan, berbagi keluhan, dan mendapatkan nasihat medis tanpa biaya tambahan.

Dapatkan promosi menarik dan nikmati kemudahan vaksin bersama DokterHub sekarang juga!

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!

Referensi:

World Health Organization (2023). Dengue and Severe Dengue.

Kementerian Kesehatan (2024). Ketika Demam Berdarah Kembali Merebak.

Kementerian Kesehatan (2019). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus.

Healthline (2020). Can Mosquitoes Bite Through Clothing?

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Marketing consent