7 Keunggulan Metode Stapler, Metode Sunat yang Lagi Hits

Metode Sunat Stapler

Seiring dengan perkembangan teknologi medis, metode sunat kian mengalami inovasi. Salah satu metode yang kini semakin populer adalah metode sunat stapler. 

Metode ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional, menjadikannya pilihan yang menarik bagi untuk khitan anak-anak maupun pasien dewasa. 

Tetapi, seperti apa sebenarnya metode stapler dan apa saja keunggulannya? Berikut adalah ulasan mengenai keunggulan sunat metode stapler dan alasan di balik popularitasnya!

Apa Itu Metode Stapler?

Metode stapler adalah teknik sunat modern yang menggabungkan proses pemotongan dan penjahitan kulit kulup menggunakan alat stapler khusus. 

Alat ini dirancang untuk memotong kulit kulup sekaligus menjahitnya dengan stapler kecil dalam satu langkah. Alhasil, proses sunat lebih cepat dan praktis serta mengurangi risiko pendarahan dan infeksi. 

Pada sunat metode stapler tidak dilakukan proses penjepitan pada kulup seperti halnya pada metode klamp. Setelah alat dipasang pisau pemotong akan mengukir dan memotong langsung kulup dengan cepat. 

Alat stapler terdiri dari dua bagian utama, yaitu: 

  • Lonceng bagian dalam: Bentuknya seperti lonceng dan berfungsi untuk melindungi kepala penis selama prosedur sunat. Bagian ini ditempatkan di bawah kulit kulup yang akan dipotong, memastikan bahwa kepala penis tidak terluka.
  • Lonceng bagian luar dengan pisau: bagian ini memiliki pisau yang dirancang untuk memotong kulit kulup dengan rapi. Lonceng luar ini dipasang di atas lonceng dalam, dan ketika alat diaktifkan, pisau memotong kulit kulup sementara stapler secara bersamaan menjahit tepi yang terpotong.

Baca juga: Mengenal Sunat Dewasa, Manfaat, dan Metodenya

Keunggulan Sunat Metode Stapler

Sunat dengan metode stapler telah menjadi populer karena beberapa keunggulan yang ditawarkannya dibandingkan dengan metode konvensional. 

Keunggulan yang ditawarkan prosedur ini antara lain: 

1. Jahitan Lebih Kuat

Sunat metode stapler menawarkan jahitan yang lebih kuat dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini sangat penting terutama bagi pria dewasa, karena jahitan yang kuat dapat mencegah luka terbuka saat mengalami ereksi. 

Dengan demikian, risiko terjadinya komplikasi akibat jahitan yang terlepas dapat diminimalkan.

2. Proses Sunat Lebih Singkat

Keunggulan signifikan lainnya adalah durasi prosedur yang lebih singkat. Sunat dengan metode stapler hanya memerlukan waktu sekitar 7 menit. 

Proses yang lebih cepat ini mengurangi risiko komplikasi seperti perdarahan dan pembengkakan hebat. Selain itu, jumlah darah yang keluar saat prosedur juga jauh lebih sedikit. 

Jika pada metode konvensional biasanya mengeluarkan sekitar 9,4 mililiter darah, dengan metode stapler darah yang keluar hanya sekitar 1,8 mililiter saja. Proses yang cepat ini juga berarti rasa sakit yang dialami pasien akan jauh lebih ringan.

3. Penyembuhan Lebih Cepat

Keunggulan lain dari metode stapler adalah proses penyembuhan yang lebih cepat. Pasien yang menjalani sunat dengan metode ini biasanya pulih dalam waktu kurang dari 12 hari. 

Selama periode ini, luka sudah kering dan menyesuaikan, serta pasien tidak lagi merasakan sakit saat bergerak. 

Sebagai perbandingan, sunat konvensional membutuhkan waktu penyembuhan sekitar 14 hingga 20 hari sebelum pasien dapat kembali beraktivitas secara normal.

4. Hasil Estetis yang Lebih Baik

Metode stapler biasanya menghasilkan bekas luka yang lebih rapi dan simetris. Hal ini disebabkan oleh teknik pemotongan dan penjahitan yang dilakukan secara presisi oleh alat stapler. 

Hasil yang estetis ini penting bagi banyak pasien, terutama orang dewasa, yang menginginkan penampilan yang lebih baik pasca sunat.

5. Risiko Infeksi yang Lebih Rendah

Karena proses sunat dengan metode stapler lebih cepat dan melibatkan lebih sedikit manipulasi jaringan, risiko infeksi pasca-prosedur juga berkurang.

Penggunaan alat stapler sekali pakai (disposable) memastikan sterilitas dan mengurangi kemungkinan kontaminasi silang. 

Secara tak langsung, metode ini mengurangi trauma pada jaringan karena proses pemotongan dan penjahitan dilakukan dengan satu alat dalam satu langkah. 

Hal ini mengurangi kerusakan jaringan yang sering terjadi pada metode konvensional yang memerlukan langkah pemotongan dan penjahitan terpisah.

6. Nyeri yang Lebih Sedikit

Karena trauma jaringan yang lebih minimal dan durasi prosedur yang lebih singkat, nyeri yang dialami pasien setelah sunat dengan metode stapler biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan metode konvensional. Ini membuat pemulihan menjadi lebih nyaman bagi pasien. 

Prosedur yang cepat dan efisien juga mengurangi risiko pembengkakan setelah sunat. Pembengkakan yang minimal berarti lebih sedikit ketidaknyamanan bagi pasien dan waktu pemulihan yang lebih cepat.

7. Bisa untuk Berbagai Usia

Metode stapler dapat digunakan untuk pasien dari berbagai usia, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.

Fleksibilitas ini membuat metode ini menjadi pilihan yang baik untuk berbagai kelompok usia. 

Bahkan, bagi pasien yang memiliki kondisi medis tertentu yang mungkin meningkatkan risiko komplikasi dari metode konvensional, metode stapler dapat menjadi pilihan yang lebih aman.  

Baca juga:  5 Metode Sunat yang Direkomendasikan Serta Keunggulannya

Estimasi Biaya Sunat Stapler

Sunat metode stapler memang memiliki banyak keunggulan karena lebih modern dengan alat yang canggih. Namun, pastinya Anda harus merogoh kocek lebih dalam dibanding dengan metode konvensional. Bahkan, biaya untuk proses stapler bisa 3-5 kali lipat dari proses biasa. 

Di beberapa klinik atau rumah sakit, biaya untuk sunat dengan metode stapler ini berkisar Rp1.000.000 hingga Rp5.000.000. Sementara, untuk sunat konvensional, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp650.000 hingga Rp950.000.

Adapun kelemahan lain dari metode ini adalah, dibutuhkannya alat penutup khusus untuk luka. Sehingga, pasien harus melakukan kontrol 2 kali sampai proses pelepasan di rumah sakit atau klinik yang menanganinya.

Efek Samping Pasca Tindakan Stapler

Sunat dengan metode stapler adalah prosedur medis yang umum dilakukan dan umumnya dianggap aman. Namun, seperti semua prosedur medis, ada beberapa efek samping pasca-tindakan yang mungkin timbul, berikut diantaranya:

  • Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di area yang disunat. Hal ini umum terjadi dan biasanya dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Ada kemungkinan terjadi pembengkakan di sekitar area yang disunat, meskipun dalam metode stapler, pembengkakan ini cenderung lebih minimal dibandingkan dengan metode konvensional.
  • Kulit di sekitar area yang disunat dapat mengalami perubahan warna atau menjadi sedikit merah. Anda tak perlu khawatir karena ini adalah respons normal dari tubuh terhadap prosedur bedah.
  • Meskipun metode stapler dirancang untuk mengurangi perdarahan, ada kemungkinan sangat kecil terjadinya perdarahan setelah prosedur. Pasien perlu memperhatikan tanda-tanda perdarahan yang abnormal dan segera menghubungi dokter jika hal ini terjadi.
  • Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan atau obat yang digunakan selama prosedur. Ini termasuk bahan antiseptik atau obat pereda nyeri yang digunakan untuk perawatan pasca-operasi.
  • Meskipun jarang, ada kemungkinan terjadi kelainan pada kulit atau jaringan di sekitar area yang disunat. Ini bisa termasuk bekas luka yang tidak biasa atau kekakuan pada jaringan.  

Tips Perawatan Pascasunat 

Sunat metode stapler memang memerlukan perawatan khusus pasca tindakan. Bahkan, untuk melepas jahitan dan penutup luka, pasien harus kembali ke klinik atau rumah sakit tempat dilakukannya sunat.

Agar pasien tidak mengalami efek samping berlebih bahkan risiko pascasunat, maka pasien harus mengikuti anjuran dokter dengan sangat ketat. Berikut beberapa perawatan pascasunat yang bisa dilakukan pasien:

  • Wajib membersihkan dan mengganti perban luka setiap hari.
  • Menghindari aktivitas atau gerakan yang akan membuat penis mendapat tekanan.
  • Mengoleskan petroleum jelly pada ujung penis agar tidak lengket.
  • Tidak berhubungan seks selama 3 minggu (pasien dewasa) dan memenuhi kebutuhan cairan setiap hari.

Demikian ulasan mengenai sunat metode stapler. Beberapa keunggulan dan kelemahan metode sunat stapler dapat Anda jadikan pertimbangkan sebelum melakukan sunat. 

Sebelum memutuskan untuk melakukan sunat, pertimbangkan alasan pribadi, medis, dan risiko yang mungkin terjadi. Konsultasi dengan dokter dapat membantu memahami lebih dalam tentang manfaat dan risiko prosedur ini.

Jika Anda ingin berkonsultasi terkait sunat, yuk manfaatkan layanan sunat dari DokterHub dan dapatkan konsultasi sunat gratis. Tak hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan berbagai promo menarik dari DokterHub. 

Sunat tanpa takut, cuma di DokterHub!

Referensi

London Circumcision Center (2024). Stapler Circumcision with Novel CircCurer (LangHe) Device (ZSR device).

Mayo Clinic (2022). Circumcision (Male).

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Marketing consent