Electric cauter merupakan salah satu metode sunat yang populer di masyarakat. Prosedur ini dilakukan dengan memotong kulit pada ujung kepala penis menggunakan alat khusus yang disebut e-cauter.
Seperti metode sunat lainnya, electric cauter memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengertian Sunat Electric Cauter
Sunat electric cauter adalah metode sunat yang menggunakan alat cauter untuk memotong kulit luar penis. Alat ini memanfaatkan efek panas dari dua lempeng kawat logam yang dialiri arus listrik.
Panas yang dihasilkan digunakan untuk memotong kulup penis. Sebelum menggunakan cauter, logam akan dipanaskan dengan cara dialiri listrik. Kemudian, lempengan logam tersebut digunakan sebagai alat pemotong.
Berbeda dengan sunat laser, sunat electric cauter tidak menggunakan sinar laser.
Prosedur Sunat Electric Cauter
Pada umumnya, sunat dengan metode ini akan berlangsung selama 30-60 menit, tergantung dari keahlian tenaga medis dan kesiapan pasien.
Sebagaimana dijelaskan di atas, prosedur khitan electric cauter dilakukan dengan alat khusus, yakni cauter atau alat bedah listrik yang sebelumnya sudah dipanaskan.
Berikut prosedur sunat electric cauter:
- Area penis dibersihkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi. Kemudian, dokter mengoleskan anestesi lokal guna meminimalisir rasa sakit.
- Alat cauter yang telah dipanaskan digunakan untuk memotong kulup penis. Proses ini menghasilkan luka yang segera menutup dan membeku.
- Setelah pemotongan, area yang telah disunat dijahit dan dirapikan untuk mempercepat penyembuhan.
Kelebihan dan Risiko Electric Cauter
Metode sunat dengan electric cauter memiliki beberapa kelebihan maupun risiko dibandingkan metode konvensional. Berikut ini penjelasannya:
Kelebihan
Khitan dengan metode electric cauter menawarkan beberapa kelebihan, antara lain:
- Panas dari alat cauter membantu membekukan darah, sehingga mengurangi perdarahan.
- Dengan anestesi lokal dan teknik yang tepat, prosedur ini relatif tidak menimbulkan rasa sakit.
- Waktu pemulihan biasanya lebih cepat, sekitar satu minggu, asalkan prosedur dilakukan dengan benar.
Risiko
Namun, metode ini juga memiliki risiko, terutama jika dilakukan oleh tenaga medis yang kurang terlatih. Beberapa risikonya meliputi:
- Alat cauter dapat menyebabkan luka bakar jika tidak digunakan dengan hati-hati.
- Potensi kepala penis terpotong jika penggunaan alat tidak tepat.
- Kemungkinan rusaknya jahitan pada penis.
- Risiko perdarahan dan infeksi jika prosedur tidak dilakukan dengan teliti.
Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih tempat sunat dengan tenaga medis yang kredibel.
Dengan demikian, anak akan merasakan sunat yang lebih aman dan nyaman.
Tips Perawatan Pasca Sunat
Setelah sunat, biasanya penis akan kemerahan, bengkak, atau terasa memar. Waktu penyembuhan pasca sunat beragam, mulai 3 hari hingga sebulan, tergantung dari metode sunat yang dipilih dan kondisi pasien. Agar luka pasca sunat lekas sembuh, lakukan beberapa tips perawatan pasca sunat berikut ini:
- Jangan memakai celana dalam agar luka di penis lekas kering. Pakailah celana longgar atau sarung.
- Lakukan kontrol ke dokter secara rutin.
- Pastikan kebersihan kelamin terjaga agar tidak terkena infeksi.
- Hindari mandi dengan cara berendam.
- Minum obat pereda nyeri dan antibiotik sesuai resep dokter.
- Jangan bergerak berlebihan hingga luka benar-benar sembuh.
Itulah penjelasan mengenai metode electric cauter. Setiap metode sunat memang memiliki kelebihan maupun kekurangan. Anda bisa memilih metode sunat mana pun yang dirasa paling nyaman.
Apabila Anda ingin melakukan khitan electric cauter pada anak, sebaiknya jangan sembarangan memilih tenaga medis. Sunat electric cauter ini harus dilakukan oleh tenaga medis yang teliti dan memiliki keahlian khusus.
Pastikan Anda terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Hal itu untuk menentukan metode terbaik yang sesuai dengan kondisi individu.
Informasi mengenai sunat electric cauter dapat Anda temukan selengkapnya di DokterHub.
Tak sekadar informasi, Anda juga dapat berkonsultasi langsung dengan dokter yang berpengalaman di bidangnya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi
Mayo Clinic (2023). Circumcision (Male).
Healthline (2019). Getting Circumcised as an Adult.
EMC Healthcare (2024). Circumcision (Circumcision) for Children’s Health.
