Liburan ke luar negeri sering kali menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. Namun, di balik kesenangan tersebut, terdapat risiko masalah kesehatan saat liburan ke luar negeri yang perlu diwaspadai.
Berbeda iklim, makanan, hingga standar kebersihan di beberapa negara bisa menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi saat liburan dan cara mencegahnya.
Yuk, ketahui apa saja masalah kesehatan saat liburan dan langkah pencegahannya pada artikel satu ini!
Masalah Kesehatan Saat Liburan ke Luar Negeri
Perjalanan jauh dan perubahan lingkungan sering kali memicu masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering dialami saat liburan ke luar negeri dan cara mengatasinya.
1. Jet Lag
Jet lag terjadi karena perbedaan zona waktu yang signifikan antara tempat asal dan negara tujuan. Gangguan ini menyebabkan siklus tidur terganggu, membuat tubuh lelah, lesu, dan susah berkonsentrasi.
Sebelum berangkat, coba menyesuaikan pola tidur Anda dengan zona waktu negara tujuan secara bertahap.
Setibanya di tujuan, coba beraktivitas di luar ruangan untuk mendapatkan paparan sinar matahari. Selain itu, hindari tidur siang terlalu lama di hari pertama tiba di tujuan.
Dengan cara inilah Anda bisa mengatur ulang jam biologis tubuh.
2. Diare Wisatawan
Diare wisatawan atau traveler’s diarrhea sangat umum terjadi ketika berlibur, terutama di negara-negara dengan standar kebersihan yang lebih rendah.
Penyebabnya adalah konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit.
Untuk mencegahnya, hindari minum air keran di negara-negara yang kebersihan airnya tidak terjamin. Pilih air kemasan dan pastikan segelnya belum dibuka.
Hindari juga makanan yang tidak matang sempurna, terutama daging dan produk laut. Buah dan sayur sebaiknya dicuci dengan air bersih sebelum dimakan.
Sebagai upaya pencegahan nyata, bawa obat antidiare dan minum cairan rehidrasi oral jika terkena diare untuk mencegah dehidrasi.
3. Infeksi Saluran Pernapasan
Perubahan cuaca ekstrem, terutama dari iklim tropis ke iklim dingin, dapat memicu infeksi saluran pernapasan seperti flu atau pilek. Berada di ruang tertutup seperti pesawat atau transportasi umum juga meningkatkan risikonya.
Jadi, pastikan Anda cukup tidur sebelum bepergian, karena tubuh yang lelah lebih rentan terhadap infeksi.
Cuci tangan secara rutin dan bawa pembersih tangan berbasis alkohol untuk digunakan saat tidak ada akses ke air. Jika memungkinkan, gunakan masker di tempat-tempat ramai atau saat berada di transportasi umum, ya!
4. Sunburn (Kulit Terbakar Matahari)
Wisatawan yang berlibur ke daerah pantai atau tempat dengan intensitas sinar matahari tinggi rentan mengalami sunburn, yaitu kondisi kulit terbakar akibat paparan sinar ultraviolet (UV).
Selama berlibur di luar negeri, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30. Oleskan secara rutin setiap 2-3 jam, terutama setelah berenang atau berkeringat.
Tak hanya itu, kenakan pakaian yang melindungi tubuh dari sinar matahari, seperti topi, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang.
Jika kulit terlanjur terbakar, kompres area yang terkena dengan air dingin dan gunakan lotion aloe vera untuk mengurangi peradangan.
5. Penyakit Tropis
Di negara-negara tropis seperti Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, dan chikungunya masih menjadi ancaman bagi wisatawan.
Sebelum berangkat, lakukan vaksin DBD atau jenis vaksinasi lainnya yang sesuai rekomendasi dokter.
Saat berada di area yang berisiko tinggi terhadap gigitan nyamuk, gunakan obat nyamuk dan pakai pakaian yang menutupi tubuh.
6. Alergi Makanan
Saat bepergian, wisatawan sering kali tertarik mencoba makanan lokal. Namun, bagi Anda yang memiliki alergi makanan, ini bisa menjadi tantangan tersendiri, karena bahan makanan yang digunakan mungkin berbeda dengan yang biasa ditemui di rumah.
Penting untuk mencari tahu tentang masakan lokal dan bahan-bahan yang umum digunakan di negara tujuan. Selalu bawa obat anti alergi seperti epinefrin auto-injector (EpiPen) jika alergi Anda tergolong serius.
Jika Anda memiliki alergi parah, bawa kartu alergi yang menjelaskan kondisi Anda dalam bahasa lokal. Hal ini akan sangat membantu saat memesan makanan di restoran.
7. Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis)
Perjalanan udara jarak jauh, terutama lebih dari 4 jam, dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah di vena dalam kaki (trombosis vena dalam atau DVT). Kondisi ini terjadi biasanya terjadi di kaki.
Duduk dalam waktu lama tanpa bergerak juga menjadi pemicu yang menyebabkan aliran darah terhambat sehingga terbentuknya gumpalan darah.
Cara mencegahnya lakukan peregangan dan jalan kaki kecil di lorong pesawat setiap beberapa jam. Hindari duduk dalam posisi yang sama terlalu lama, dan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Jika Anda memiliki riwayat DVT, konsultasikan dengan dokter sebelum berangkat mengenai tindakan pencegahan khusus.
8. Kecelakaan atau Cedera
Liburan ke luar negeri sering kali melibatkan kegiatan outdoor seperti hiking, bersepeda, atau snorkeling yang membawa risiko cedera. Lingkungan baru yang tidak familiar bisa meningkatkan risiko kecelakaan, terutama jika tidak menggunakan peralatan yang tepat.
Untuk mencegahnya pastikan Anda membawa peralatan keselamatan yang tepat seperti helm, pelindung siku, atau pelampung.
Lalu, Anda harus selalu ikuti instruksi keselamatan yang diberikan oleh pemandu atau penyedia jasa wisata. Pertimbangkan untuk memiliki asuransi perjalanan yang mencakup biaya perawatan medis.
Tips Menjaga Kesehatan Selama Berlibur di Luar Negeri
Meskipun ada berbagai risiko kesehatan yang bisa muncul saat liburan ke luar negeri, kebanyakan masalah ini dapat dicegah dengan persiapan yang matang dan kesadaran diri.
Untuk memastikan liburan Anda tetap nyaman dan bebas dari masalah kesehatan, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
Lakukan Vaksinasi Sebelum Berangkat
Beberapa negara mengharuskan wisatawan untuk mendapatkan vaksinasi tertentu, seperti vaksin meningitis, vaksin flu, hingga vaksin demam berdarah.
Lakukan vaksinasi setidaknya 4-6 minggu sebelum keberangkatan agar tubuh memiliki cukup waktu untuk membangun kekebalan.
Bawa Obat-Obatan Pribadi dan Kit Pertolongan Pertama
Selalu siapkan obat-obatan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti alergi, asma, atau hipertensi.
Membawa kit pertolongan pertama juga berguna untuk mengatasi cedera kecil seperti luka atau goresan. Sertakan obat penghilang rasa sakit, antasida, obat diare, antihistamin (untuk alergi), dan suplemen rehidrasi oral dalam kit Anda.
Jika Anda menggunakan obat resep, pastikan membawa salinan resep medis dan kemasan asli obat agar tidak mengalami masalah di imigrasi, ya!
Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
Di banyak negara, terutama di daerah berkembang, air keran mungkin tidak aman untuk diminum. Minum air yang terkontaminasi dapat menyebabkan diare atau masalah pencernaan lainnya.
Selain itu, saat ingin mencicipi makanan lokal juga wajib berhati-hati dalam memilihnya, terutama jika Anda berlibur di negara dengan standar kebersihan yang berbeda.
Pilih makanan yang dimasak dengan baik dan hindari makanan mentah, terutama daging, ikan, dan telur.
Perhatikan Kebersihan Tangan
Mencuci tangan secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyakit menular. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun selama setidaknya 20 detik setiap kali ada kesempatan.
Selama bepergian, Anda mungkin tidak selalu memiliki akses ke air bersih dan sabun. Sebagai gantinya, bawa hand sanitizer berbasis alkohol yang dapat digunakan kapan saja, terutama sebelum makan atau setelah menyentuh permukaan yang kotor.
Lindungi Diri dari Gigitan Serangga
Di beberapa negara, nyamuk bisa menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria, demam berdarah, atau virus Zika. Oleh karena itu, perlindungan dari gigitan serangga sangat penting.
Pastikan Anda mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama di malam hari. Jika memungkinkan, tidur di tempat yang dilengkapi dengan kelambu atau di ruangan ber-AC untuk mencegah gigitan nyamuk.
Tetap Aktif dan Bergerak
Meskipun Anda sedang berlibur, usahakan untuk tetap aktif dan menjaga kebugaran tubuh. Terlalu banyak duduk meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti trombosis vena dalam (DVT) atau pegal-pegal.
Persiapan fisik dapat Anda lakukan mulai dari perjalanan. Selama penerbangan, lakukan peregangan dan berjalan di lorong pesawat setiap beberapa jam.
Manfaatkan waktu luang untuk berjalan-jalan di sekitar tempat wisata, bukan hanya duduk di transportasi.
Jika Anda memiliki rutinitas olahraga, cobalah untuk tetap melakukannya meski dalam skala lebih kecil, seperti jogging ringan atau yoga di hotel.
Jaga Kesehatan Saat Bepergian ke Luar Negeri dengan Travel Care
Menjaga kesehatan selama liburan di luar negeri adalah kunci agar Anda dapat menikmati perjalanan tanpa gangguan.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari vaksinasi hingga menjaga kebersihan, Anda dapat meminimalkan risiko terkena masalah kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu mendengarkan tubuh Anda, istirahat yang cukup, dan tetap terhidrasi. Dengan begitu, liburan Anda akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bebas dari masalah kesehatan yang mengganggu.
Untuk memastikan persiapan liburan Anda lebih lancar, manfaatkan layanan Travel Care dari DokterHub. Layanan ini menawarkan:
- Vaksinasi yang sesuai dengan destinasi Anda.
- Saran obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan.
- Konsultasi medis kapan saja dan di mana saja, untuk memastikan tubuh Anda tetap dalam kondisi optimal.
Dengan Travel Care, Anda bisa bepergian dengan tenang dan aman, tanpa perlu khawatir dengan masalah kesehatan. Jangan biarkan kesehatan menghalangi aktivitas liburan Anda!
Nikmati pengalaman liburan yang lebih aman dan nyaman bersama Travel Care dari DokterHub. Kunjungi situs DokterHub sekarang dan dapatkan promosi menarik untuk memulai persiapan perjalanan Anda.