Ini Penyebab Demam Berdarah yang Sering Muncul

Penyebab Demam Berdarah

Setiap memasuki musim hujan, penyakit demam berdarah menjadi momok menakutkan. Padahal, persebarannya bisa dicegah dengan mengetahui penyebab demam berdarah yang kerap muncul di lingkungan sekitar.

Bukan hanya pada orang dewasa, demam berdarah dengue (DBD) juga sering terjadi pada anak. Kebanyakan kasus DBD tidak menimbulkan gejala yang berarti, biasanya hanya mengalami demam ringan, batuk ataupun lemas. 

Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa berakibat fatal. Lantas, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan DBD?

Mari simak penjelasan mendalam mengenai penyebab demam berdarah dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarannya pada artikel berikut ini!

Penyebab Demam Berdarah

DBD dapat menimbulkan gejala yang serius dan bahkan berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan tepat. 

Ada beberapa penyebab demam berdarah yang harus kita waspadai, berikut diantaranya:

Virus Dengue

Penyebab demam berdarah yang paling utama adalah masuknya virus dengue yang termasuk dalam kelompok Flavivirus. Virus DBD sendiri memiliki empat tipe, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4. Jika kita pernah mendapat gigitan salah satu jenisnya kemudian sembuh, maka kita memiliki kekebalan dari gigitan nyamuk dengan tipe yang sama. 

Namun, infeksi oleh salah satu serotipe tidak memberikan perlindungan terhadap serotipe lainnya. Hal ini berarti seseorang dapat terinfeksi demam berdarah hingga empat kali sepanjang hidupnya, dengan risiko yang meningkat pada infeksi berikutnya.

Artinya, jika yang menggigit adalah nyamuk dengan virus tipe lain, maka gejala DBD akan kembali timbul. Bahkan menurut penelitian, tingkat keparahan DBD yang berulang, cenderung lebih tinggi.

Vektor Penyebaran Virus

Virus dengue dibawa oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk jenis ini biasanya akan menggigit pada waktu pagi dan siang menjelang sore hari.

Nyamuk Aedes aegypti sangat adaptif terhadap lingkungan perkotaan dan sering ditemukan di daerah dengan populasi manusia yang padat. Nyamuk ini paling aktif pada pagi dan sore hari, berbeda dengan nyamuk lain yang lebih aktif di malam hari.

Nyamuk Aedes memiliki kebiasaan menggigit beberapa orang dalam satu waktu makan darah, sehingga meningkatkan potensi penyebaran virus.

Faktor Lingkungan

Penyebab demam berdarah juga dipengaruhi dari faktor luar atau lingkungan.  Virus dengue dan nyamuk Aedes lebih mudah berkembang biak di daerah beriklim tropis dengan suhu hangat dan kelembaban tinggi.

 Nyamuk Aedes bertelur di air yang tergenang, seperti bak mandi, kaleng, botol, dan wadah lainnya. Musim hujan seringkali meningkatkan jumlah tempat bertelur bagi nyamuk ini.

Lalu, daerah dengan kepadatan penduduk tinggi memungkinkan penyebaran virus yang lebih cepat karena lebih banyak manusia yang dapat digigit nyamuk.

Untuk itu, perlu ada tindakan pencegahan agar penyakit DBD tidak terus menjadi momok menakutkan.

Upaya Pencegahan Penyakit DBD

Setiap tahun saat musim hujan tiba, beberapa wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus DBD cukup signifikan. Biasanya, penyakit satu ini bermunculan di wilayah padat penduduk.

Ini karena nyamuk aedes berkembang biak di genangan air jernih seperti, bak penampungan air, selokan yang mampet, tumpukan plastik atau kaleng bekas yang bisa menampung air hujan. 

Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, bukan hanya DBD yang akan menyerang, penyakit lain seperti infeksi kulit juga bisa terjadi lantaran lingkungan kotor. Inilah mengapa perlu upaya pencegahan yang harus dilakukan. 

Berikut adalah upaya pencegahan yang dapat kita lakukan:

  • Menghilangkan tempat bertelur nyamuk. Hal tersebut bisa Anda lakukan dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi tempat genangan air.
  • Hindari gigitan nyamuk: Oleskan lotion anti-nyamuk dan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk.
  • Fogging: Penyemprotan insektisida secara berkala untuk membunuh nyamuk dewasa.  Terutama, di setiap selokan dan celah antar rumah, karena di tempat-tempat itu sering terdapat genangan air dan sarang nyamuk.
  • Membersihkan lingkungan: Lakukan kerja sama untuk membersihkan selokan dan tempat-tempat dengan tumpukan sampah.   
  • Menjaga kebersihan di dalam rumah. Rapikan tumpukan pakaian. Jangan biarkan ada pakaian bekas pakai yang menggantung seperti, handuk, jaket, ataupun kerudung.  
  • Rajin membersihkan diri. Biasanya, nyamuk juga tertarik dengan bau keringat, sehingga kita juga bisa mengantisipasi gigitan nyamuk dengan mandi menggunakan sabun dengan bau-bauan yang tidak disukai serangga.

Seberapa Penting Vaksin DBD untuk Pencegahan?

Jika upaya-upaya di atas sudah dilakukan, ada baiknya Anda juga melengkapi upaya pencegahan dengan vaksin DBD

Biasanya vaksin ini dianjurkan untuk individu atau orang yang sudah pernah terjangkit DBD dan mendapat perawatan. Hal ini dilakukan karena orang yang sudah pernah terkena DBD dan sembuh, rentan mengalami gejala lebih parah jika terkena lagi DBD dari tipe virus yang berbeda. 

Ketika memberikan vaksinasi, maka dapat membantu mengurangi risiko tersebut dengan meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus.

Selain itu, baksin DBD dapat membantu mengurangi keparahan gejala pada individu yang mungkin terinfeksi kembali. Dengan kekebalan tambahan yang diperoleh dari vaksin, tubuh memiliki kemampuan lebih baik untuk melawan infeksi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh virus dengue.

Itulah ulasan tentang penyebab dan bagaimana mencegah penyebaran DBD semakin masif di lingkungan kita. 

Tertarik melakukan vaksinasi demam berdarah dengue? Segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jadwal vaksinasi yang tepat dan apakah Anda memenuhi syarat untuk menerimanya dengan layanan vaksinasi dari DokterHub. 

Layanan vaksin DokterHub sudah termasuk konsultasi dokter secara gratis, sehingga Anda dapat mengajukan pertanyaan, berbagi keluhan, dan mendapatkan nasihat medis tanpa biaya tambahan.

Dapatkan promosi menarik dan nikmati kemudahan vaksin bersama DokterHub sekarang juga!

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!

Referensi

Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions Dengue Fever

World Health Organization (2022). Dengue and Severe Dengue.

Kementerian Kesehatan (2019). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus.

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Marketing consent