Ketahui Apa Itu Sunat dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

sunat adalah

Sunat adalah proses pembedahan kulit di ujung kulup pada penis yang umum dilakukan pada pria. Terdapat berbagai manfaat kesehatan saat pria disunat. 

Metode sunat yang digunakan pun kini makin modern dan canggih. Lalu apa saja manfaatnya? Lantas, kapan sebenarnya waktu yang paling tepat untuk melakukan prosedur sunat?

Apa Itu Sunat?

Sunat, atau khitan, adalah prosedur medis yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh kulit yang menutupi kepala penis (kulup).   

Meskipun sunat biasanya dilakukan sebagian besar pria karena urusan agama dan budaya, tapi ternyata dari sisi medis proses sunat pada pria sangat disarankan. 

Hal ini dikarenakan sunat memiliki berbagai manfaat dari sisi medis. Tidak hanya untuk pria (baik anak-anak maupun dewasa), manfaat sunat penis ini pun bisa berdampak pada pasangan. 

Metode sunat pun bervariasi tergantung pada teknologi yang digunakan, preferensi medis, dan kondisi pasien.   

Manfaat Sunat bagi Kesehatan Pria

Dari sisi medis ada berbagai macam manfaat yang bisa dirasakan pria jika ia sudah melakukan proses sunat. 

Manfaat-manfaat tersebut nyatanya tidak main-main lho serta bisa berdampak jangka panjang. Berikut merupakan beberapa manfaat sunat bagi kesehatan:

Menjaga Kebersihan Penis

Penis merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu dijaga kebersihannya. Salah satu tujuan sunat adalah menjaga kebersihan penis. Sebab, tanpa sunat bagian tubuh pria satu ini perlu penanganan ekstra untuk kebersihannya. 

Hal ini disebabkan kulup pada ujung penis berpotensi besar menjadi tempat menumpuknya kotoran seperti daki, bakteri, sel kulit mati, dan minyak. 

Jika tidak dilakukan sunat atau tidak diperhatikan kebersihannya maka bisa menimbulkan bercak putih kekuningan yang akan menghasilkan bau tidak sedap disertai infeksi.

Mengurangi Risiko ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Manfaat lain dari sunat adalah mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Kondisi ini akan sangat berbahaya karena bisa berdampak pada kesehatan ginjal. 

Oleh sebab itu, pria yang tidak disunat harus lebih ekstra dalam merawat kebersihan penis, terutama pada bagian kulup dan kepala penis.

Mencegah Penyebaran Penyakit Menular Seksual

Dengan melakukan sunat, pria bisa mencegah penularan dan penyebaran penyakit menular seksual, seperti HIV, herpes genital, dan sifilis. 

Selain itu, manfaat sunat satu ini pun bisa berdampak pada pasangan karena bisa mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan.

Mengurangi Berbagai Gangguan pada Penis

Ini berkaitan dengan gangguan pada penis yang umum terjadi pada pria, seperti fimosis, parafimosis, balanopostitis, dan balanitis.

Fimosis adalah gangguan yang terjadi di mana kondisi kulit kepala penis melekat erat pada kepala penis. 

Parafimosis yaitu kulup penis yang tidak dapat kembali ke posisi semula setelah ditarik ke arah belakang. 

Sementara, balanitis yaitu peradangan yang terjadi pada kulup dan balanopostitis yaitu peradangan yang terjadi pada kulup dan kepala penis.

Mengurangi Risiko Kanker Penis

Meski risiko ini rendah, namun gangguan-gangguan penyakit pada penis seperti fimosis, parafimosis, balanitis, balanopostitis, dan HIV bisa menjadi faktor utama timbulnya penyakit kanker penis. 

Dengan sunat, risiko penyakit berbahaya satu ini bisa berkurang.

Waktu yang Tepat untuk Disunat

Karena banyaknya manfaat sunat bagi kesehatan, banyak pria melakukan proses sunat tidak lagi hanya untuk alasan agama dan budaya. Lalu, kapan sebenarnya waktu yang tepat bagi pria untuk disunat?

Sebenarnya, waktu sunat yang dilakukan akan sangat berkaitan dengan proses perawatan, lama waktu penyembuhan, dan risiko. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika prosedur sunat dilakukan sedini mungkin. 

Sunat bisa dilakukan mulai pada bayi dengan usia minimal 10 hari. Namun, sunat pada bayi harus dengan saran dokter dan pantauan dokter sebelumnya ya. Di Indonesia, umumnya prosedur sunat dilakukan pada anak laki-laki usia sekolah pada rentang usia 6 hingga 10 tahun. 

Sunat yang dilakukan pada bayi umumnya hanya memerlukan waktu berkisar 7 hingga 10 hari untuk proses penyembuhannya. Sementara, untuk sunat pria dewasa dan anak-anak umumnya lebih lama, bisa memakan waktu 2 pekan hingga satu bulan, tergantung pada ketelatenan perawatannya.

Namun, meski sunat memiliki beragam manfaat seperti yang diurai di atas, nyatanya ada juga lho laki-laki baik anak-anak atau dewasa yang dilarang untuk sunat. 

Sebelum dilakukan sunat umumnya pasien akan datang untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu, nah, sunat akan dilarang jika pada pasien ditemukan kondisi-kondisi khusus seperti:

  • Adanya kelainan pada bentuk penis
  • Penis berukuran kecil atau biasa disebut micropenis
  • Memiliki kelamin ganda atau dalam istilah medis disebut dengan ambiguous genitalia
  • Pasien menderita epispadia dan hipospadia, yaitu kelainan pada posisi saluran dan lubang kencing
  • Pasien mengalami gangguan pembekuan darah

Jika saat konsultasi pasien terdeteksi mengalami kondisi tersebut, maka prosedur sunat tidak bisa dilakukan.

Jika Anda atau anggota keluarga Anda berniat melakukan sunat, tempat yang paling tepat didatangi untuk melakukan prosedur sunat adalah ke klinik khitan atau ke rumah sakit. 

Salah satunya Anda bisa memanfaatkan layanan sunat dari Dokter Khitan dengan pilihan metode yang modern dan tidak sakit. Semua prosedur langsung dilakukan oleh tenaga medis profesional dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dokter Khitan bisa melayani sunat langsung di klinik ataupun proses sunat di rumah saja. Yuk, cek informasi dan penawaran menarik yang juga bisa Anda dapatkan di Dokter Khitan!

Referensi

Mayo Clinic (2023). Circumcision (Male).

WHO (2007). Male circumcision Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability.

Healthline (2018). Circumcision.

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.
Marketing consent