Mengenali tanda meningitis pada anak adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, penyakit ini bisa sangat serius dan bahkan mengancam jiwa, terutama pada anak-anak dan bayi.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala awal meningitis agar dapat segera mendapatkan penanganan medis.
Pentingnya Mengenali Tanda Meningitis Pada Bayi dan Anak
Penyebab utama meningitis pada bayi dan anak adalah infeksi bakteri. Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terkena meningitis karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang.
Adapun beberapa jenis bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis pada kelompok usia ini antara lain:
- Streptococcus pneumoniae: Bakteri ini sering ditemukan di hidung dan tenggorokan, dan dapat menyebar ke otak dan menyebabkan meningitis.
- Neisseria meningitidis: Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit meningitis yang sangat serius dan menyebar dengan cepat.
- Haemophilus influenzae tipe b (Hib): Sebelum adanya vaksin Hib, bakteri ini merupakan penyebab utama meningitis pada anak-anak.
- Listeria monocytogenes: Bakteri ini dapat ditemukan pada makanan yang tidak dimasak dengan benar, seperti susu mentah dan keju lunak.
Selain bakteri, virus juga dapat menyebabkan meningitis. Virus yang paling sering menyebabkan meningitis pada anak-anak termasuk virus enterovirus, virus herpes simplex, dan virus campak.
Apabila Anda mencurigai anak Anda terkena meningitis, jangan tunda untuk membawa anak Anda ke dokter.
Sebab, ketika penyakit ini tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan otak permanen, kehilangan pendengaran, kebutaan, dan kematian.
Gejala Meningitis pada Anak dan Bayi
Gejala meningitis pada bayi dan anak seringkali berbeda dengan orang dewasa dan dapat bervariasi tergantung pada usia serta penyebab infeksi.
Namun, tanda meningitis pada bayi dan anak juga terkadang sulit dikenali, terutama pada bayi yang belum dapat berkomunikasi dengan jelas.
Berikut ini beberapa tanda-tanda meningitis pada bayi dan anak yang wajib diwaspadai:
Demam Tinggi
Salah satu tanda paling umum dari meningitis adalah demam tinggi. Suhu tubuh bayi atau anak bisa melonjak secara drastis dan tidak kunjung turun dengan obat penurun panas biasa.
Demam ini terjadi karena tubuh sedang melawan infeksi.
Menangis Terus-Menerus
Bayi yang terkena meningitis seringkali menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan.
Tangisan akan terdengar lebih nyaring dan meraung-raung dibandingkan tangisan biasa. Hal ini disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang sangat mereka rasakan.
Kehilangan Nafsu Makan
Bayi yang sakit meningitis biasanya menolak untuk menyusu atau makan. Begitupun ada anak-anak. Mereka terlihat lesu dan tidak berminat pada makanan atau minuman.
Muntah
Muntah yang sering dan kuat adalah gejala umum pada anak dengan meningitis. Muntah ini bisa terjadi karena tekanan pada otak akibat peradangan.
Ubun-ubun Menonjol
Pada bayi, bagian lunak di kepala (ubun-ubun) bisa terlihat lebih menonjol dari biasanya.
Hal ini terjadi karena tekanan cairan di dalam otak meningkat.
Kaku pada Tubuh
Kaku leher adalah gejala khas meningitis. Bayi atau anak dengan meningitis mungkin terlihat kaku atau sulit digerakkan.
Anak akan kesulitan untuk menundukkan dagu ke dada karena rasa sakit dan kaku pada leher. Alhasil, mereka mungkin menolak untuk menggerakkan leher atau anggota tubuh lainnya.
Mengantuk Berlebihan dan Bingung
Anak dengan meningitis bisa sangat mengantuk dan sulit dibangunkan, atau sebaliknya, mereka bisa menjadi sangat rewel dan mudah terangsang.
Anak dengan meningitis bisa tampak bingung, disorientasi, atau kesulitan untuk berkonsentrasi.
Kejang
Kejang adalah gerakan otot yang tidak terkendali dan bisa menjadi tanda meningitis yang serius. Kondisi tersebut dapat terjadi pada bayi maupun anak-anak.
Sakit Kepala Parah
Anak yang lebih besar biasanya akan mengeluhkan sakit kepala yang sangat hebat. Sakit kepala ini seringkali terasa berdenyut dan memburuk ketika mereka bergerak.
Sensitivitas terhadap Cahaya
Cahaya terang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit pada mata anak dengan meningitis. Mereka mungkin menutup mata atau menghindari cahaya.
Ruam
Beberapa jenis meningitis, seperti yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, dapat menyebabkan ruam pada kulit. Ruam ini biasanya berupa bintik-bintik merah kecil yang tidak hilang saat ditekan dengan gelas.
Jika anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa anak Anda ke dokter atau rumah sakit terdekat. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius.
Pencegahan Meningitis
Pencegahan meningitis sangat penting, terutama pada bayi dan anak-anak. Beberapa cara untuk mencegah meningitis antara lain:
- Vaksin meningitis adalah cara yang paling efektif untuk mencegah meningitis Beberapa vaksin yang tersedia untuk mencegah meningitis antara lain vaksin Hib, vaksin pneumokokus, dan vaksin meningokokus. Lalu, pastikan anak Anda mendapatkan semua imunisasi yang dianjurkan.
- Ajarkan anak untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Hindari kontak dengan orang sakit. Batasi kontak anak dengan orang yang sedang sakit.
- Ajarkan anak mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dapat membantu mencegah penularan infeksi.
- Berikan ASI: ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
Itulah informasi mengenai tanda-tanda meningitis pada anak dan bayi yang dapat disampaikan.
Mengingat efeknya yang berbahaya hingga memicu kematian, penting untuk melakukan pencegahan, terutama dengan melakukan vaksin meningitis.
Manfaatkan layanan vaksin meningitis DokterHub. Sebelum melakukan vaksinasi, Anda bisa mendapatkan konsultasi gratis di mana saja dan kapan saja.
Kunjungi website DokterHub untuk informasi lebih lanjut dan manfaatkan promosi vaksinasi saat ini.
Referensi
Kementerian Kesehatan (2023). FAQ MENINGITIS MENINGOKOKUS.
World Health Organization (WHO) (2023). Meningitis.
Centers for Disease Control and Prevention (2024). Meningitis.
Cleveland Clinic (2024). Meningitis: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment.